Senin, 16 Juli 2012

UNTUK MEMULAI BISNIS MODAL ITU PENTING, TAPI BUKAN YANG TERPENTING

Teman2, Sering, saat berbagi artikel tentang ide bisnis, peluang bisnis, atau
strategi bisnis, masih banyak yang mencibir dengan kata2 KEPUTUS ASA-AN:
"Peluang sih banyak, tapi modal kaga punya brooo !..",
atau selentingan lain: "Sebenarnya saya sudah minat berbisnis, tapi siapa
yang mau minjami uang buat modal saya..!?".

Inilah alasan klasik dan konservatif.
Bahkan boleh disebut juga sebagai alasan KAUM MATERLIALISTIS, yang mengukur segala kesuksesan hanya dengan adanya uang.
Padahal belum tentu jika ada investor yang mau memodali bisnisnya,
kemudian dia mau berbisnis...

Bisnis bukan sekedar ada atau tidak adanya uang, tapi Bisnis lebih kepada "TALK LESS, ACTION & ACTION & ACTION MORE..!"
Tunjukkan aksi kita sekarang!

Modal memang merupakan salah satu ruh dalam berbisnis.
Dalam ilmu akuntansi pun, modal menduduki strata yang sama dengan Harta.
Biasanya ditulis dalam persamaan akuntansi seperti ini :

HARTA = UTANG + MODAL.

Jika MODAL = nol, maka HARTA = UTANG.

Jika MODAL kita = nol (tidak bermodal), maka HARTA dalam perusahaan kita
seratus persen berasal dari UTANG.
Konsep ini bisa diterapkan dalam bisnis keluarga.

Mengapa demikian?

Pada umumnya keluarga lebih bersedia untuk meminjami modal dengan
pinjaman lunak(tanpa riba dan jatuh tempo fleksibel).

Yang perlu diingat dalam hal ini adalah kredibilitas kita dalam
mengembalikan pinjaman modal.
Jangan menunda-nunda pembayaran utang jika kondisi keuangan Anda sudah mampu membayarnya. Boleh jadi dengan menjaga amanah dalam pembayaran utang, kerjasama permodalan dengan keluarga ke depannya semakin berkembang.

Jika UTANG = nol, maka HARTA = MODAL.

Maka seandainya kita tidak berhasil mendapatkan pinjaman/utang sama sekali,
maka kondisi harta dalam perusahaan kita seratus persen berasal dari
modal.

Ada DUA solusi dalam hal ini :

1. MANFAATKAN APA YANG KITA MILIKI (MODAL PRIBADI).

Allah SWT telah menggariskan rezeki kepada kita sejak kita belum terlahir
ke dunia. Tidak perlu kita merasa risau. Sebelum kita meninggal dunia,
maka Allah SWT berjanji untuk selalu mengaruniakan rezeki kepada kita.
Apalagi, kita telah dibekali modal secara gratis oleh Allahu
ta'ala.

MODAL LISAN untuk promosi.
MODAL TELINGA untuk mendengarkan saran, keluhan, dan feedback dari customer.
MODAL TENAGA untuk memberikan pelayanan terbaik.
MODAL PIKIRAN untuk merencanakan dan mengatur strategi bisnis.

Pertanyaan selanjutnya, apakah kitaa mampu mendayagunakan modal-modal
berkualitas itu ?
Atau Anda masih berpikiran sempit bahwa modal bisnis hanyalah UANG ? Berhenti berpikir seperti itu, dan mulailah memacu dan melahirkan kreativitas kita sekarang juga!!

2. MANFAATKAN JARINGAN PERTEMANAN ANDA.

Islam mengajarkan bahwa semakin kita ikhlas bersilaturrahmi (membina
hubungan baik dalam kekeluargaan dan pertemanan), maka akan berbanding
lurus dengan kemudahan rezeki yang akan kita dapat.

Mulai sekarang, catatlah, siapa saja yang kita anggap mempunyai
hubungan baik dengan kitaa? Tidak ada salahnya jika kita mencoba
menawarkan kerjasama bisnis dengannya....

Mau tidak mau kita harus berusaha keras untuk menyiapkan proposal
bisnis dan melakukan presentasi yang memikat investor. Memikat bukan
berati menjanjikan yang muluk-muluk tanpa dasar yang realistis.
Perlu sama2 kita ingat, bahwa di saat ini investor rata-rata sudah cerdas dalam
memilah dan memilih mana bisnis utopis(mimpi) dan mana bisnis
realistis.
Bisa juga menganalisis mana jiwa pengusaha dan mana jiwa
pengenusaha.
Jadi ??, bersikaplah profesional!

Persiapkan proposal bisnis yang realistis dengan analisis yang
akuntabel. Mulailah mendekati investor terdekat kita. Keluarga dekat, kerabat,
teman dekat, sahabat karib, atau teman kantor adalah calon investor yang potensial.

Mengapa demikian?

Karena mereka sering berhubungan dengan Anda. Mereka sedikit banyak
telah mengetahui track record dan kredibilitas Anda.
Saya yakin, dengan
kesungguhan Anda dan presentasi yang meyakinkan, Insya Allah kemudahan
untuk mendapatkan investor akan tercapai...

Selamat mencoba....
Gagal tujuh kali, bangkit kembali delapan kali..!
Jatuh seratus kali, Bangunlah dua ratus kali..!!

TALK LESS, ACTION MORE..!!

Barakallah fiikum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar